Wednesday, December 5, 2012

Arti dan Ciri-ciri Pertanian Lahan Kering

Pertanain Lahan Kering adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di lahan kering. Lahan kering ditandai dengan rendahnya curah hujan ( < 250 - 300 mm/tahun), indek kekeringan (rasio / perbandingan antara curah hujan dan evapotranspirasi kurang dari 0.2), variasi tanaman sangat terbatas (hanya semak belukar, rerumputan dan pepohonan kecil di daerah tertentu), suhu yang sangat tinggi (+- 49 derajat celsius pada musim panas), tekstur tanah adalah pasir dan memiliki salinasi yang tinggi pada tanah dan air tanahnya yang diakibatkan oleh tingginya evaporasi dan infiltrasi. 
Instalasi Irigasi Tetes sebagai Ciri-khas Pertanian Lahan Kering

Lahan kering ini terjadi sebagai akibat dari curah hujan yang sangat rendah, sehingga keberadaan air sangat terbatas, suhu udara tinggi dan kelembabannya rendah. Lahan kering sering dijumpai pada daerah dengan kondisi antisiklon yang permanen, seperti daerah yang terdapat pada antisiklon tropisme. Daerah tersebut biasanya ditandai dengan adanya perputaran angin yang berlawanan arah jarum jam di utara garis khatulistiwa dan perputaran angin yang searah jarum jam di daerah selatan garis khatulistiwa. Terdapat tiga jenis iklim di daerah lahan kering, yakni :
  1. Iklim Mediterania : hujan terjadi di musim gugur dan dingin
  2. Iklim Tropisme : hujan terjadi di musim panas
  3. Iklim Kontinental : hujan tersebar merata sepanjang tahun
Kondisi ekstrim dan tidak bersahabat yang terjadi di daerah lahan kering tersebut menyebabkan beberapa kendala untuk membudidayakan tanaman pertanian, beberapa kendala tersebuat adalah sebagai berikut :
  1. Air sebagai faktor pembatas dalam memproduksi tanaman pertanian
  2. Musim tanam yang sangat pendek dan hanya beberapa tanaman yang dapat dibudidayakan
  3. Sodium Klorida (NaCl) sebagai penyebab utama terjadinya tanah mengandung kadar garam tinggi
  4. Daya kapilaritas tanaman yang sangat tinggi akibat tingginya evaporasi menyebabkan tanah mengandung kadar garam yang tinggi
Adapun beberapa solusi yang dapata diaplikasikan untuk mengatasi kendala-kendala yang ada tersebut, yakni :
  1. Mencari sumber mata air alternatif
  2. Menginformasikan kondisi lahan kering dan cara penanggulangannya kepada pihak pemerintah, swasta dan masyarakat
  3. Menggunakan tanaman yang resisten dan sistem irigasi yang efektif dan efisien
  4. Manajemen sumberdaya air secara terpadu
  5. Meningkatkan sistem pemanenan air hujan
Untuk diskusi lebih lanjut tentang cara budidaya tanaman di lahan kering, silahkan hubungi admin. Kritik, saran dan hasil dari diskusi-diskusi yang ada akan ditampilkan dalam blog ini guna menyempurnakan informasi tentang cara budidaya pertanian di lahan kering, sehingga dapat lebih bermanfaat. Karena tujuan dari pembuatan blog ini adalah untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam budidaya pertanian di lahan kering.

Daftar Pustaka:

  1. Text, Ch. 15, desertification in Ch. 16, pp. 333-334.
  2. Hammond, A.L. 1990. World resources, 1990-91. Oxford University Press, New York. Ch. 1.
  3. Tivy, 1992. Chs. 12,13.